Jaringan Komputer Biaya Murah Menggunakan Kabel Telpon 2 Kawat


Sudah diyakini bahwa jaringan komputer untuk menghubungkan beberapa gedung atau beberapa site yang jaraknya di atas 500 meter sangat efektif bila menggunakan F/O (Fiber Optic), disamping harganya relatif mahal juga diperlukan switch dan konverter F/O yang juga tidak murah. Dengan berkembangnya teknologi WAP dan Wireless, maka pilihan kemungkinan jatuh ke teknologi ini, tetapi tentu saja resikonya jauh lebih besar, seperti jarak, tower yang harus terbuka, serta pengaruh alam yang masih sulit untuk dihindari, misalnya petir.
Solusi terbaik tampaknya adalah jaringan komputer menggunakan kabel telpon 2 kawat yang saat ini sudah banyak digunakan dihampir semua perkantoran. Dengan kabel telpon 2 kawat ini jaringan komputer anter gedung jauh lebih nyaman, aman dan murah. Sebenarnya teknologi VDSL ini merupakan teknologi lama, tetapi masih jarang yang mengetahuinya sehingga sambungan LAN antar gedung masih menggunakan UTP 8 kabel atau F/O yang harganya mahal. Dibandingkan dengan UTP 8 kale atau Wireless kabel telpon 2 kawat ini selain menghemat biaya juga keamanan dan kenyamanannya jauh lebih baik.
Sebenarnya banyak teknologi yang bisa digunakan untuk jaringan komputer ini, tetapi yang sesuai keinginan dengan biaya relatif murah tidak mudah untuk menentukannya. Biasanya baik di kantor pemerintah atau pun perusahaan yang memiliki gedung bertingkat dan mempunyai beberapa cabang yang jaraknya tidak terlalu jauh bisa memanfaatkan kabel telpon lokal antar gedung atau antar lantai yang saat ini sudah terpasang. Kabel telpon yang saat ini digunakan untuk komunikasi voice atau telepon lokal menjadi pilihan untuk jaringan komputer antar gedung atau antar lantai ini. Dengan kabel telepon lokal ini jaringan komputer LAN (Local Area Network) yang sudah ada bisa gabungkan menjadi sebuah jaringan besar dengan biaya murah. Teknologi yang digunakan juga tidak terlalu sulit, cukup dengan VDSL sebagai converter untuk mengubah dari RJ45 ke RJ11 ataupun sebaliknya.

Kabel telepon 2 kawat

Transmisi full-duplex pada jaringan telepon 2 kawat, menggunakan 3 macam metode, yaitu Frequency Division Multiplex (FDM), Time Compression Multiplex (TCM) dan Echo cancellation (EC). Perbedaan pendapat di antara metode TCM dan EC untuk transmisi DSL masih berlangsung hingga saat ini. Isu utama yang diperbandingkan yaitu tentang rugi-rugi transmisi, echo level, kompatibilitas dengan sistem lain, dan kompleksitas sistem. Secara garis besar, sistem TCM kelebihannya tidak membutuhkan echo canceller, sebagai pemisah transmisi yang berbeda arahnya yang terjadi pada suatu waktu. Tetapi dengan berkembangnya teknologi Very Large Integrated Circuit (VLSI), maka untuk merealisasikan echo canceller menjadi bisa lebih ekonomis.

ADSL, HDSL, VADSL dan VDSL

Teknologi dalam bidang komunikasi terus berkembang. Salah satu teknologi tinggi dan terkenal adalah HDSL(High Data-Rate Digital Subcriber Lines). HDSL merupakan sebuah sistem yang baik dan digunakan untuk mengirimkan T1/E1 melalui saluran kawat twisted-pair. HDSL ini pada dasarnya memerlukan bandwidth yang lebih kecil dan tidak memerlukan repeater. Dengan menerapkan teknik modulasi yang lebih baik, HDSL dapat mengirimkan data dengan transfer rate 1,544 Mbps atau 2,048 Mbps hanya dengan bandwidth sekitar 80 kHz hingga 240 kHz.
Perkembangan teknologi setiap saat terus berubah dan mengarah pada kenyamanan, kecepatan dan kehandalan pemakainya. Salah satu teknologi yang kini mulai ramai dibicarakan dan diimplementasikan adalah teknologi VDSL (Very High Data Rate Digital Subscriber Line). Walaupun memang teknologi ini bukanlah teknologi baru tetapi di Indonesia implementasi VDSL untuk jaringan komputer baru beberapa tahun terakhir ini saja mulai banyak digunanakn masyarakat.
ADSL (Asymmetric Digital Subcriber Lines) merupakan perkembangan dari HDSL. Adapun prinsip kerja dari ADSL ini yaitu mentransmisikan data secara asimetrik, yaitu kapasitas transmisinya berbeda antara saat downstream dan saat upstream). Kapasitas downstream lebih tinggi daripada kapasitas upstream. Ada beberapa alasan mengenai transmisi datanya yang asimetrik, antara lain karena kebutuhan kapasitas transmisinya, sifat saluran transmisi, dan sisi aplikasinya.
Teknologi ADSL ini tampaknya juga diterapkan juga pada VDSL untuk jaringan komputer LAN yang terkoneksi ke Internet. Dari pengamatan penulis di beberapa perusahaan dan instansi pemerintah umumya pengguna jaringan komputer terkait memerlukan pengambilan data (download) dari penyedia informasi. Jika informasi yang diambil tersebut berupa informasi multimedia (atau apapun yang memiliki ukuran data yang relatif besar), seharusnya diperlukan saluran transportasi data dengan kapasitas yang besar untuk keperluan download tersebut. Degan kata lain untuk pengguna internet yang jumlahnya banyak dan menyebar diantara beberapa gedung penggunaan VDSL jauh lebih menguntungkan karena bandwith bisa diatur antara downstream dan upstream.
Biasanya pengguna internet hanya menggunakan fasilitas e-mail, browsing dan penelusuran saja dan jarang melakukan pengiriman data ke jaringan atau upload.. Jadi jelas kebutuhan untuk download jauh lebih besar daripada keperluan upload. Dengan demikian jelas ada sedikit penghematan dalam hal bandwidth menjadi tidak efisien. Dari segi baiaya juga bisa dikatakan sangat rurah. Sebagai contoh, untuk menghubungan 4 buah gedung yang jaraknya dari gedung yang satu ke gedung lainnya sekitar 500. Misanya ada 4 buah gedung terpisah yang dalam gedung tersebut sudah terpasang jarigan LAN dan jaringan internet. Selama ini masing-masing gedung mengunakan ADSL dari telkom.
Untuk menghubungkan atau menggabungkan LAN-LAN tersebut apabila menggunakan F/O atau Wireless dari segi pembiayaan akan sangat mahal. Tetapi apabila menggunakan kabel telpon (RJ11) yang sudah ada biaya tersebut akan banyak dihemat, karena tidak perlu lagi memberli kabel telpon karena sudah terpasang. Hardware yang dibutuhkan cukup dengan konverter VDSL saja yang harganya murrah dibandingkan penggunakan konverter F/O. Proses pemasangannya sendiri jauh lebih sederhana, di ujung yang satu kabel telpon disambung ke hardware VDSL, kemudian dari VDSL ke swicth atau HUB dan diperlukan kabel uplink, begitu juga di ujung lainnya. Kemudian dari sisi aplikasinya sendiri bisa beragam tergantung hardware VDSL yang kita gunakan misalnya video-on-demand, home shopping, Internet access, remote LAN access, multimedia access dan sebagainya.
Nama VDSL sendiri sebelumnya sering disebut VADSL karena pada awalnya, VDSL hanya dapat mengirimkan data digital secara asimetrik seperti ADSL, tetapi dengan kapasitas yang lebih tinggi dari ADSL dan panjang saluran yang lebih pendek. Masalah kecepatan upstream umumnya tergantung jenis hardware VDSL yang digunakan, namun demikian secara umum kapasitas yang saat ini tersedia antara 1,6 Mbps hingga 2,3 Mbps.
Kalau dibandingkan jaringan komputer antar gedung menggunakan kabel RJ45, F/O atau Wireless, penggunaan kabel RJ11 (telepon 2 kawatl) dalam beberapa hal pemanfaatan VDSL lebih sederhana dan murah. Dari saluran transmisinya memang lebih pendek dibandingkan Wireless atau F/O. Tetapi untuk penghematan, dan kemudahan instalasi dan perawatan yang tidak mahal ini merupakan alternatif.

sumber:http://penerbitdatakom.com/index.php?main_page=product_info&products_id=38

1 Comentário:

FiRe_MaNz mengatakan...

bagus ;;)

Posting Komentar

fire_manz © 2008 Template by Dicas Blogger.

TOPO